Selasa, 25 Oktober 2011
Usia dan Emosi Sehat Berpacaran
By. Julianto Simanjuntak ***
Kasus:
“Seorang Ibu kuatir banget anaknya yang masih duduk di dua SMP sudah pacaran. Asyik chatting hingga tengah malam. Telpon menghabiskan pulsa ratusan ribu. Pelajarannya merosot, dan makin suka membantah orangtua jika ditegur. Pacar menjadi segalanya. Sang Ibu stres, dan makin sering bertengkar dengan putri satu-satunya ini”
Minggu, 23 Oktober 2011
Pacaran Jarak Jauh
***Julianto Simanjuntak***
Saya menulis artikel ini setelah berbicara dengan beberapa mahasiswa yang punya pengalaman pacaran jarak jauh. Juga mendengar curhat tentang kebingungan mereka yang masih single. Apakah baik jika pacaran jarak jauh?
Idealnya mendapatkan pacar tentu dari antara sahabat, seorang yang sudah dikenal. Namun zaman rupanya berubah. Perjumpaan sebagian insan muda sekarang bisa lebih banyak di dunia maya daripada dunia nyata.
Nggak Mau Ahh “Cewek Bekas”
“Nggak Mau Ahh cewek bekas“!!! teriak Anton pada ceweknya Anni. Saat itu mereka baru saja bertengkar sengit. Pencetusnya, Anni ingkar janji nonton bareng malam minggu lalu. Anni lebih memilih
Telanjang di Depan Cermin
Suatu hari saya tertarik membaca buku ”Menebus Eros” karya Dokter John White. Penulis mengajak kita sesekali perlu berdiri telanjang di depan cermin. Menatap diri dengan baik-baik dalam waktu yang agak lama. Apa yang terjadi? Menurut White pada orang tertentu akan muncul perasaan tidak puas. Merasa diri kurang ini dan kurang itu. Merasa tidak nyaman. Saran yang menarik, dan tak pernah terpikirkan.
Kebetulan posisi kamar tidur kami yang kecil memaksa saya melewati cermin yang ada di lemari baju. Cermin itu besar. Kadang narsis juga suka lihat badan sendiri. He he he. Lalu saya coba praktekkan apa yang dituliskan dokter White