Pages

Kamis, 14 Juli 2011

Falsafah Hidup Manusia II

Suatu hari ketika ibu sedang memasak di dapur, ayah datang membantu. “Pelan-pelan bu! Awas apinya terlalu besar! Cepatan dibalik gorengan ikannya, ntar bisa gosong ikannya! Minyaknya terlalu banyak, kurangi sedikit!” Ibu bukanya merasa terbantu, malah merasa terganggu. Tapi ayah masih tetap saja berkata : “garamnya jangan terlalu banyak!” bla…bla… Akhirnya emosi ibu tak tertahankan lagi, lalu berkata pada ayah: “Please kamu tenang dikit, aku tahu cara memasak sayur! Aku sudah sering memasak sejak kita menikah dulu!” Lalu ayah dengan tenang menjawab ibu: “Saya tahu kamu bisa memasak dengan baik, aku hanya ingin kamu tahu ketika saya sedang mengendarai mobil, tolong jangan suka berteriak hati2, lihat jalan, ada motor di samping, bla…bla… Apa yang kamu rasakan, demikian juga apa yang aku rasakan ketika aku sedang mengemudi mobil.”

Falsafah Hidup: terkadang kita harus menempatkan diri pada posisi orang lain supaya kita bisa mengerti apa yang dirasakan oleh mereka! Jangan pernah menghakimi mereka, karena sesungguhnya kita tidak tahu apa yang mereka rasakan.

Sebatang besi memukul-mukul gembok dengan sepenuh tenaga, tapi tetap saja belum bisa membuka gembok tersebut. Tiba-tiba datang anak kunci, dengan santainya anak kunci tersebut masuk ke lubang kunci, lalu “tek” dan terbukalah kunci tersebut.

Sang besi dengan heran bertanya pada anak kunci: “saya telah berusaha sekuat tenaga untuk membuka gembok tersebut, tapi tetap saja saya tidak bisa membukanya. Kenapa kamu bisa dengan entengnya, tanpa mengeluarkan tenaga sudah bisa membuka gembok tersebut?”

“Karena hanya saya yang paling mengerti si gembok.” Jawab anak kunci.

Falsafah Hidup: Hati manusia bagaikan sebuah gembok, hanya dengan perhatian yang tuluslah baru kita bisa membukanya. Dengan demikian baru kita bisa mengerti perasaan orang lain.

Sewaktu mandi, Budi tanpa sengaja menelan sabun. Ibunya lalu dengan gelisahnya menelepon dokter keluarga untuk membantu. Dokter berkata: “Saya masih ada beberapa pasien lainnya, paling cepat setengah jam lagi baru saya bisa berangkat ke rumah Anda untuk membantu.”

Ibunda Budi lalu dengan cemasnya bertanya pada dokter: “Lalu apa yang harus saya lakukan selama setengah jam ini?” “Berikan Budi segelas air, suruh dia minum lalu lompat-lompat, ajak dia bermain tiup gelumbung yang keluar dari mulutnya sambil menunggu.”

Falsafah Hidup: Terkadang kita harus selalu tenang dalam menghadapi segala masalah yang telah terjadi. Kegelisahan dan kecemasan tidak akan menyelesaikan masalah. Berpikirlah dengan tenang, maka akan selalu ada jalan keluarnya.

Suatu hari Boby menyetir di daerah pegunungan sambil menikmati pemandangan yang indah. Tiba-tiba dari depannya ada sebuah truk melintas. Supir truk berteriak pada Budi: “Babi!”

Budi merasa sangat marah sekali, lalu sambil menoleh kepala ke belakang dia berteriak: “kamu yang babi!” Pada saat itu tiba-tiba Budi menabrak sekawanan babi yang melintasi jalan.

Falsafah Hidup: Jangan cepat salah menafsir niat baik orang, karena demikian hanya akan membuat hati ini merasa tidak enak, demikian juga pada saat bersamaan membuat orang lain tersinggung. Pada akhirnya yang rugi malah diri sendiri.

sumber : XiaoKang's Blog


baca juga : Falsafah Hidup Manusia

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Artikel Keren Kita. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.